Minggu, 14 Februari 2010

Ujian Nasional

huaahhh, Indonesia masih juga pusing tentang banyak hal. salah satunya tentang ujian nasional. sebagai siswi kelas XII (3) SMA di sebuah SMA negeri, sudah sepatutnya saya juga merasa was-was. keputusan MA tentang peniadaan Ujian Nasional menuai pro dan kontra. kalau dari sudut pandang saya, peniadaan ujian nasional bukanlah solusi yang efektif. pendidikan Indonesia juga butuh pemantauan kualitas pendidikan, tapi tidak dengan pemerataan nilai di semua pelosok wilayah Indonesia. sarana, pra sarana serta kualitas pendidik juga memengaruhi perbedaan kualitas pendidikan dari tiap wilayah Ibu Pertiwi ini. untuk itu, pemerataan nilai minimum di Indonesia saya rasa kurang bijak. selain itu, penggunaan nilai Ujian Nasional sebagai tolak ukur lulus tidaknya siswa/i tersebut dari sebuah jenjang pendidikan juga cukup menjadi ganjalan di hati saya. banyak siswa/i yang kehilangan kesempatan mencicipi bangku kuliah yang dicapainya dengan jalur khusus (seperti pmdk) karena anjloknya nilai ketika ujian nasional. padahal banyak faktor yang memengaruhi gagal tidaknya seorang siswa/i peserta ujian nasional, antara lain:
*kondisi mental yang kurang mendukung mengingat banyak kegagalan yang dialami siswa/i sebelumnya
*kondisi fisik yang kurang prima
*lembaran jawaban yang sedikit rusak (terkena noda, lecek, dll) yang menyebabkan jawaban siswa/i tidak terbaca
*kesalahan kunci pada komputer

sepintas alasan diatas seperti terlalu dipaksakan, tetapi percayalah kalau kami (saya dan teman-teman seangkatan) pernah mengalaminya pada TO (try out) harian di sekolah. ini yang membuat saya sedikit bergidik jika mengingat tentang Ujian Nasional. namun sebagai pelajar sekaligus warga negara Indonesia yang baik, saya haruslah tetap mengikuti Ujian nasional sesuai dengan keputusan depdiknas.

kepada seluruh pembaca, pada akhirnya saya hanya dapat memohonkan doa restu agar sekiranya tahun ini dan tahun-tahun berikutnya, kelulusan di Indonesia dapat mencapai angka 100% dan dapat memenuhi perguruan tinggi terbaik negeri ini, maupun negeri tetangga.

semoga tidak ada lagi penipuan kunci jawaban, dan kiranya seluruh peserta UN baik SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/STM dapat menempuh ujian dengan percaya diri, tidak mengandalkan jawaban (yang belum tentu benar) orang lain, berusaha sekuat tenaga, dan tidak lupa berserah diri kepada Tuhan, Sang Maha Tahu :))


*doakan saya yang mau Pra UN yaa seminggu besok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar